RSS

Sabtu, 31 Januari 2015

Penyebab Stres Pada Remaja

1. Mengenal Stres
STRES adalah suatu perasaan yang sangat mendalam yang menekan seseorang ketika ia memiliki sesuatu yang belum tercapai, tapi ada hambatannya. Karena tekanan ini, bisa jadi aktivitas orang yang bersangkutan jadi terganggu.
Stres tak selalu berdampak negatif. Sebab, ada juga stres yang justru bisa meningkatkan motivasi kerja seseorang. Biasanya yang seperti ini stres-nya masih dalam taraf normal. Tapi ketika stresnya sangat tinggi, akan membuat orang tidak berdaya, atau malah membuat orang bertingkah laku di luar kebiasaan.
Menurut Amelia, dalam dunia remaja penyebab stres biasanya terkait dengan hal-hal yang mereka harapkan. Misalnya, orang tua berharap anaknya berprestasi bagus di sekolah, tapi ternyata si anak tidak mampu memenuhi harapan itu. Anak pun jadi stres.

“Remaja sangat aware dengan kata orang lain padanya. Apalagi, jika orang lain mengomentari penampilannya. Mereka menjadi sangat kritis. Untuk remaja putri, jerawat tumbuh satu saja, mereka sudah pusing. Mereka umumnya heboh dengan segala sesuatu yang kasat mata,” katanya.
Biasanya, lanjutnya, remaja bergaul karena ada kepentingan-kepentingan tertentu, misalnya saja karena hobi. Ada yang main musik, berorganisasi, atau olah raga. Tapi orang tua kadang tidak melihat bahwa hobi anaknya itu positif.
Metabolisme Tubuh
STRES atau kondisi apa pun yang membebani pikiran dapat menganggu keseimbangan metabolisme tubuh. Contoh yang paling sering adalah gangguan pada koordinasi saraf pada saluran pencernaan.
Pada orang stres, gejalanya adalah diare. Ini terjadi karena gerakan usus yang diatur oleh saraf menjadi lebih cepat daripada biasanya. Akibatnya, timbul gejala seperti nyeri perut atau diare.
Faktor lainnya yang juga berperan banyak adalah lingkungan tempat tinggal dan bekerja. Pencemaran, kebisingan, kemacetan, lingkungan yang kumuh dan sampah di jalanan dapat menciptakan frustasi pada masyarakat yang tinggal.
Stres yang disebabkan oleh lingkungan macam ini dapat membangkitkan rasa marah dan agresi.Sedangkan orang dewasa sering mengalami stres karena masalah hidup di kota, pekerjaan yang bersaing dan menuntut serta hubungan dalam keluarga.

2. Macam Stres
Secara umum, stres diklasifikasikan menjadi 2 macam, yakni disstress (stres negatif) dan eustress (stres positif).
a.    Disstress (Stres negatif)
Disstres merupakan stres yang menciptakan pengaruh yang buruk atau negatif terhadap penderita stres. Contoh dari pengaruhnya adalah seseorang dapat merasakan suatu perasaan cemas, khawatir, menderita suatu penyakit fisik, atau hal negatif lainnya.
b.    Eustress (Stres positif)
Umumnya stres diketahui pasti bersifat negatif. Namun, setelah Dr. Hans Selye melakukan penelitian panjangnya, ia mengungkapkan bahwa ternyata stres pun ada yang bersifat positif. Eustress merupakan stres yang menciptakan pengaruh yang baik atau positif terhadap penderita stres. Hal ini berarti, sang penderita mampu mengalihkan stresnya ke hal-hal yang bermanfaat, contohnya stres tersebut dapat menjadikan seseorang berpikir atau bertindak kreatif, memiliki sikap kewaspadaan, memiliki pengalaman dapat menyelesaikan/menghadapi suatu masalah atau kondisi yang serupa, dan lain sebagainya.
 
3. Pengaruh Stres pada Remaja
Pengaruh dari seringnya mengalami stres akan berakibat buruk pada otak, ketidakseimbangan kimiawi. Stres juga akan berpengaruh pada kefokusan, memori, dan konsentrasi. Hal tersebut misalnya terjadi pada seorang pelajar yang seringkali mengalami stres, maka konsentrasinya akan terganggu khususnya dalam menerima pelajaran di sekolah. Ia takkan fokus pada pelajaran yang diberikan oleh gurunya sehingga hal itu akan mengganggu prestasinya di sekolah.
Selain itu, stres juga dapat berpengaruh terhadap pribadi seorang penderita stres, baik pengaruh negatif maupun positif. Bentuk pengaruh stres sebenarnya ditentukan oleh seseorang yang mengalami stres tersebut. Seseorang yang cenderung mudah menyerah dalam mengahadapi masalah akan menimbulkan pengaruh yang buruk (negatif) dari kemunculan stres tersebut. Sedangkan seseorang yang selalu berusaha untuk melawan stres yang datang akan menimbulkan pengaruh yang baik (positif) dari kemunculan stres tersebut.
Stres yang dialami oleh seorang remaja memberikan pengaruh terhadap masing-masing diri remaja tersebut. Berikut adalah contoh dari pengaruh stres terhadap remaja, baik berupa pengaruh negatif maupun positif :
Ada dua pelajar, yaitu pelajar A dan pelajar B. Mereka sama-sama mendapatkan nilai ulangan di bawah rata-rata. Karena hal itu, kedua pelajar tersebut mengalami stres. Akan tetapi dalam menanggapinya, antara keduanya mengalami perbedaan. Pelajar A menanggapinya dengan tidak berangkat sekolah karena malu dengan teman-temannya. Sedangkan pelajar B menanggapinya dengan belajar lebih sungguh-sungguh agar ia dapat memperbaiki nilainya. Hal ini menunjukkan bahwa stres memberikan pengaruh negatif kepada pelajar A, yaitu menjadikan pelajar tersebut seorang pemalas dan takut menghadapi suatu kenyataan. Namun stres memberikan pengaruh yang positif kepada pelajar B, yaitu menjadikan pelajar tersebut rajin belajar dan berani menghadapi suatu masalah.
Dari contoh tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa stres dapat memberikan pengaruh negatif kepada remaja yang biasanya mudah menyerah ketika menghadapi suatu masalah. Sedangkan stres dapat memberikan dampak/pengaruh positif kepada remaja yang cenderung lebih berusaha keras ketika menghadapi suatu masalah.
 
4. Cara Menghindari dan Mengatasi Stres pada Remaja
Cara untuk menghindari ataupun mengatasi stres pada remaja sama dengan orang dewasa pada umumnya. Namun, haruslah disesuaikan dengan kondisi dari remaja tersebut. Berikut adalah cara untuk menghindari dan mengatasi stres pada remaja secara umum:
- Jauhkan diri dari situasi-situasi yang menekan.
Untuk menghindari datangnya stres, hendaknya kita menjauhi suatu keadaan yang menekan, seperti apabila kita merasa tertekan ketika harus mendapatkan nilai di bawah rata-rata, maka kita harus berusaha keras agar tak mendapatkan nilai di bawah rata-rata.
- Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele.
Ketika seseorang seringkali membuat sesuatu hal yang sepele menjadi suatu masalah, maka banyak kemungkinan orang tersebut akan sering mengalami stres. Sehingga untuk menghindari kemungkinan datangnya stres, hendaknya tidak mempermasalahkan suatu hal atau keadaan yang sepele. Biarkanlah hal atau kedaan tersebut berjalan apa adanya.
- Kendalikan pikiran.
Mengendalikan pikiran merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari ataupun mengatasi stres. Ketika seseorang mengalami stres, hendaknya ia menganggap bahwa dirinya mampu melewati tekanan tersebut. Hal itu akan memicu timbulnya semangat dalam diri untuk bangkit dari keadaan yang menekan.
- Kurangi stimulan penyebab stres.
Stres biasanya merupakan efek samping dari kebanyakan kafein. Stimulator sistem saraf pusat yang dipengaruhi kafein itu bertentangan dengan relaksasi tubuh dan ketenangan pikiran yang akan memicu munculnya stres. Sehingga untuk menghindari ataupun mengatasi munculnya stres, hendaknya kita harus mengurangi stimulan penyabab stres yaitu berupa minuman atau apapun yang mengandung kafein dan minuman bersoda.
- Cukup istirahat.
- Olahraga secara teratur
- Makanlah makanan yang sehat
- Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Untuk menghindari munculnya stres, hendaknya kita harus meluangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan, seperti membaca, menonton, mendengarkan musik, ataupun berkumpul dengan teman-teman.
 
sumber :  http://torehanulfa.blogspot.com/2011/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
sumber : http://doktersehat.com/gejala-stress-pada-remaja/
 

0 komentar:

Posting Komentar