Kali ini saya akan menceritakan sedikit tentang biografi tokoh idola saya. Apa itu tokoh idola? Ya itu seorang tokoh yang kita kagumi karena bakat tertetu yang dimilikinya. Tokoh idola? Ya, tokoh idola saya yaitu :
Prof.
Dr.-Ing. Dr. Sc. H.C. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie lahir tanggal 25
Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan Indonesia. Setelah menyelesaikan
kuliahnya dengan tekun selama lima tahun, B.J. Habibie memperoleh gelar
Insinyur Diploma dengan predikat Cum Laude di Fakultas Teknik Mekanik
Bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Udara. Kejeniusannya membawanya
memperoleh Gelar Doktor Insinyiur di Fakultas Teknik Mekanik Bidang
Desain dan Konstruksi Pesawat Udara dengan predikat Cum Laude tahun
1965.
B.J. Habibie memulai
kariernya di Jerman sebagai Kepala Riset dan Pembangunan Analisa
Struktur Hamburger Flugzeugbau Gmbh, Hamburg Jerman (1965-1969). Kepala
Metode dan Teknologi Divisi Pesawat Terbang Komersial dan Militer MBB
Gmbh, Hamburg dan Munchen (1969-1973). Wakil Presiden dan Direktur
Teknologi MBB Gmbh Hambur dan Munchen (1973-1978), penasehat teknologi
senior untuk Direktur MBB bidang luar negeri (1978). Pada tahun 1977 dia
menyampaikan orasi jabatan guru besarnya tentang konstruksi pesawat
terbang di ITB Bandung. Tergugah untuk melayani pembangunan bangsa,
tahun 1974 B.J. Habibie kembali ke tanah air, ketika Presiden Soeharto
memintanya untuk kembali. Dia memulai kariernya di tanah air sebagai
Penasehat Pemerintah Indonesia pada bidang teknologi tinggi dan
teknologi pesawat terbang yang langsung direspon oleh Presiden Republik
Indonesia (1974-1978). Pada tahun 1978 dia diangkat sebagai Menteri
Negara Riset dan Teknologi merangkap sebagai kepala BPPT. Dia memegang
jabatan ini selama lima kali berturut-turut dalam kabinet pembangunan
hingga tahun 1998.
Presiden
B.J. Habibie memegang jabatan presiden selama 518 hari dan sukses
menyelenggarakan Pemilu paling demokratis yang pernah ada yaitu Pemilu
1999. Prof. B.J. Habibie mempunyai medali dan tanda jasa nasional dan
internasional, termasuk ‘Grand Officer De La Legium D’Honour, hadiah
tertinggi dari Pemerintah Perancis atas konstribusinya dan pembangunan
industri di Indonesia pada tahun 1997; ‘Das Grosskreuz’ medali tertinggi
atas konstribusinya dalam hubungan Jerman-Indonesia tahun 1987; ‘Edward
Warner Award, pemberian dari Dewan Eksekutif Organisasi Penerbangan
Sipil Internasional (ICAO) pada tahun 1994; ‘Star of Honour ‘Lagran Cruz
de la Orden del Merito Civil dari Raja Spanyol tahun 1987. Dia juga
menerima gelar doktor kehormatan dari sejumlah universitas, seperti
Institut Teknologi Cranfield, Inggris; Universitas Chungbuk Korea dan
beberapa universitas lainnya.
Habibie
terlibat dalam proyek perancangan dan desain pesawat terbang seperti
Fokker 28, Kendaraan Militer Transall C-130, CN-235, N-250 dan N-2130.
Dia juga termasuk perancang dan desainer yang jlimet Helikopter BO-105,
Pesawat Tempur, beberapa missil dan proyek satelit.Banyak orang
menganggap beliaulan orang tercerdas, terpintar yang pernah dimiliki
Indonesia.
Sumber : http://mitaunair-fk12.web.unair.ac.id/artikel_detail-65919-Kumpulan%20Cerpen-10%20ORANG%20CERDAS%20DI%20INDONESIA.html
0 komentar:
Posting Komentar